Nama Kelompok : - Ikrimah (10.21.0005)
-
Yeni (10.21.0422)
-
Siti Isnani (10.21.0027)
Kelas : C
Sekurang-kurangnya ada empat sebab yang
melatarbelakangi mengapa penelitian itu perlu dilakukan, yaitu :
·
Kesadaran
keterbatasan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan
·
Pemenuhan
rasa ingin tahu;
·
Pemecahan
masalah; dan
·
Pemenuhan
pengembangan diri.
Pertama, penelitian didasarkan atas kesadaran keterbatasan pengetahuan,
pemahaman, dan kemampuan. Manusia tinggal di lingkungan masyarakat yang sangat
luas. Dalam kehidupan yang sangat luas tersebut banyak hal yang kita tidak
ketahui, tidak jelas, tidak paham sehingga menimbulkan kebingungan, karena
pengetahuan, pemahaman dan kemampuan manusia yang sangat terbatas, dibandingkan
dengan lingkungannya yang begitu luas. Bahkan ketidaktahuan, ketidakpahaman,
dan ketidakjelasan terhadap sesuatu dalam kehidupannya, seringkali menimbulkan
kecemasan, rasa takut, dan rasa terancam. Kesadaran atas keterbatasan
pengetahuan, pemahaman, dan atau kemampuan manusia dalam kehidupannya perlu
diatasi agar manusia dapat menyesuaikan diri di lingkungan masyarakat.
Kedua,
penelitian dilakukan karena didorong oleh pemenuhan kebutuhan rasa ingin tahu.
Manusia memiliki dorongan atau naluri ingin mengetahui tentang sesuatu di luar
dirinya. Pengetahuan dan pemahaman tentang sesuatu, menimbulkan rasa ingin tahu
baru yang lebih luas, lebih tinggi, lebih menyeluruh. Dorongan ingin tahu
disalurkan untuk menambah dan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman.
Contohnya, manusia selalu bertanya, apa itu, bagaimana itu, mengapa begitu, dan
sebagainya. Bagi kebanyakan orang, jawaban-jawaban sepintas dan sederhana
mungkin sudah memberikan kepuasan, tetapi bagi orang-orang tertentu, para
ilmuwan, peneliti, dan mungkin juga para pemimpin, dibutuhkan jawaban yang lebih
mendalam, lebih rinci dan lebih komprehensif.
Ketiga, penelitian dilakukan untuk pemecahan masalah. Manusia di dalam kehidupannya
selalu dihadapkan kepada masalah, tantangan, ancaman, dan bahkan kesulitan,
baik di dalam dirinya, keluarganya, masyarakat sekitarnya serta di lingkungan
kerjanya. Banyak cara yang dilakukan manusia untuk memecahkan masalah yang
dihadapinya, antara lain:
Ø Pemecahan masalah dilakukan secara
tradisional atau mengikuti kebiasaan. Cara dan alat kerja tradisional yang merupakan
kebiasaan, misalnya, cara masyarakat petani memotong padi menggunakan anai-anai
yang secara turun temurun dijadikan sebagai alat potong padi.
Ø Pemecahan masalah secara dogmatis,
baik menggunakan dogma agama, masyarakat, hukum, dan lain lain. Seperti pencuri
dipotong tangannya, dll.
Ø Pemecahan masalah secara intuitif
yaitu berdasarkan bisikan hati, misalnya seorang ibu kebingungan anaknya
terlambat pulang sekolah. Bisikan hatinya, mengecek anaknya dengan menelepon
teman dekat anaknya.
Ø Pemecahan masalah secara emosional,
umpamanya pintu terkunci dibuka dengan didobrak.
Ø Pemecahan masalah secara spekulatif
atau trial and error,
suara radio berhenti, lalu radionya dipukul-pukul dan ternyata bersuara lagi.
Ø Pemecahan masalah melalui penelitian.
Pemecahan masalah dalam penelitian dilakukan secara objektif, sistematis,
menggunakan metode dan mengikuti prosedur, serta berpegang pada prinsip-prinsip
dan kaidah-kaidah pengumpulan, pengolahan data, dan pembuktian secara ilmiah.
Keempat, pemenuhan pengembangan diri. Manusia merasa tidak puas
dengan apa yang telah dicapai, dikuasai, dan dimilikinya. Manusia selalu ingin
yang lebih baik, lebih sempurna, lebih memberikan kemudahan, selalu ingin
menambah dan meningkatkan “kekayaan” dan fasilitas hidupnya. Keinginan manusia
yang selalu ingin lebih baik itu, ada yang dicapai dalam waktu relatif singkat
dengan ruang lingkup yang lebih sempit maupun membutuhkan waktu yang cukup lama
dengan ruang lingkup yang lebih luas dan komplek melalui penelitian.
Dengan demikian pencapaian yang diinginkan
manusia melalui penelitian sangat tergantung ruang lingkup penelitian yang
dirancang, baik yang dirancang dan dilaksanakan sendiri, maupun melibatkan
banyak orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar